Serba Gratis di Internet
Judul : Serba Gratis di Internet
Penulis : Andrea CT
Penerbit : Daras Books
Tebal : 111 Halaman
Terbit : Agustus 2009
Panduan Mencari yang Gratisan di Internet
Mungkin di era globalisasi yang begitu pesat dalam kemajuan teknologi informasinya kita tidak akan asing lagi dengan INTERCONNECTED Networking atau yang lebih dikenal dengan Internet. Internet yang secara harfiah berarti rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa jaringan pun telah menjadi budaya. Sehingga internet mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Internet pun menjadi lambang kebebasan dan demokrasi dalam berkomunikasi, sekaligus sarana penyebar (decentralization)/pengetahuan(knowledge) informasi dan data secara ekstrim. Berbagai informasi tersedia dan bisa dimanfaatkan siapa saja yang membutuhkan secara mudah, bahkan diperoleh secara gratis. Namun karena potensi biisnis yang begitu menggiurkan, tak ayal membuat para produsen mengkomersilkan suatu informasi tersebut. Baik dalam bentuk video, gambar bahkan aplikasi-aplikasi lainnya. Sehingga terkadang membuat kita sebagai konsumen geram karena tidak memiliki danan menunjang untuk itu.
Namun jangan khawatir, karena dalam buku Serba Gratis di Internet karya Andrea CT disajikan berbagai cara untuk mendapatkan banyak hal dari internet secara gratis. Buku setebal 111 halaman yang diterbitkan Daras Books ini menyajikan panduan secara mudah, step by step, dan singkat, untuk berbagai memperoleh berbagai hal tanpa harus mengeluarkan sepeser uang.
Buku ini memberikan cara mengunduh (download) game, MP3, video, e-book, foto atau gambar, artikel, dan software, secara gratis. Bahkan disajikan panduan mendapatkan domain dan hosting, menonton pertandingan sepak bola Liga Inggris, dan teknik menyedot file dengan P2P, tentunya secara gratis.
Hanya dengan menyediakan sedikit waktu, buku ini akan memandu Anda memperoleh berbagai hal bermanfaat di internet. Apalagi disediakan CD panduannya untuk mempermudah mempraktikkan.
Rahasia Sukses Bisnis Internet
Judul : Rahasia Sukses Bisnis Internet
Penulis : Joe Vitale & Jo Han Mok
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Mei 2009
Tebal : 295 Halaman
Tip dan Trik Sukses Bisnis Internet
Boleh jadi semua orang saat ini pasti sudah mengenal baik keberadaan fasilitas internet. Apalagi saat ini berbagai cara untuk mengakses internet begitu mudah. Bukan hanya perusahaan bonafide dan ternama saja yang bisa menyediakan fasilitas internet, di tempat umum atau di rumah semua orang bisa mengakses sendiri. Tentunya dengan berbagai cara yang juga relatif mudah, seperti melalui telepon selular (ponsel) dan biaya pun cukup terjangkau. Intinya, internet bukan lagi barang mewah bagi masyarakat, karena sudah menjadi bagian dalam beraktivitas sehari-hari. Jadi rasanya aneh bila saat ini kita masih kesulitan mengakses internet.
Apalagi melalui internet semua orang berpeluang menjalankan bisnis, menghasilkan uang, dan meraih kesuksesan. Sah-sah saja bila banyak yang mencibir, bahkan mengatakan hanya omong kosong bisa mendatangkan uang melalui intenet, kecuali membuka warung internet (warnet). Sebab, berdasarkan statistik hanya 5% orang yang bisa sukses melalui internet dan sisanya 95% gagal atau tersesat di dunia maya.
Mengapa banyak yang gagal mengarungi dunia maya? Jawabannya hanya satu, mereka yang gagal itu tidak fokus dan tidak mampu mengidentifikasi kemampuan diri untuk diekspolarasi melalui dunia maya. Sebab, biasanya mereka terjebak dalam aktivitas yang konsumtif dalam berinternet, seperti keranjingan game online, kecanduan dengan berbagai jejaring situs sosial, dan tergoda mengunjungi dan mengunduh situs-situs syur.
Padahal bila bersungguh-sungguh terjun dalam dunia internet, peluang bisnis yang terhampar begitu luas dan cakupannya tak mengenal batas teritorial. Anda bisa go internasional hanya dengan duduk di depan komputer di rumah dan berbisnis berbagai hal. Dan, internet pun menyajikan berbagai jalan untuk berbisnis, mulai dari yang sederhana seperti penggunaan email, yang agak rumit dengan afiliasi dan membuat ebook, sampai menggunakan strategi marketing melalui search engine optimization (SEO).
Dalam buku Rahasia Sukses Bisnis Internet, Joe Vitale yang dijuluki “Sang Buddha Internet” dan Jo Han Mok pakar marketing internet menguak rahasia sukses menjalankan bisnis di dunia maya. Buku setebal 295 halaman terbitan Gramedia Pustaka Utama secara lugas, gamblang, dan praktis membeberkan kunci-kunci rahasia agar sukses berbisnis melalui internet.
Mulai dari hal sederhana dengan memaksimalkan email, afiliasi, dan membuat ebook. Ditulis dengan gaya bahasa lugas dan dibuat dalam kumpulan artikel pendek membuat Anda mudah mencerna serta memilih sesuai keinginan Anda. Buku ini cocok bagi Anda yang sedang merintis bisnis internet agar bisa semakin fokus dan mengoptimalkannya.
Kedua penulis ini pun membantu membuat rencana pemasaran, penentuan pasar, memilih komoditas yang cocok untuk dipasarkan. Mereka pun memberikan tips sederhana yang dahsyat agar produk yang Anda pasarkan menarik tanpa harus mengeluarkan energi dan biaya yang besar.
Buku ini memang bukan kitab sakti yang membuat bisnis Anda langsung moncer. Perlu ada kemauan dan tekad tak kenal menyerah untuk menjalankannya. Karena kebanyakan orang yang gagal bisnis melalui internet adalah orang yang mudah patah semangat dan menyerah ketika menemui jalan buntu. Dan, mengatakan bisnis di internet rumit dan membuat kepala pening.
Judul : Suka Duka Fatmawati Sukarno
Penulis : Kadjat Adra’i
Penerbit : Yayasan Bung Karno
Tebal : 312 Halaman
Terbit : 2008
Jejak-Jejak Fatmawati Sukarno
Puncak dari keluhuran ilmu pengetahuan adalah terwujudnya sikap toleransi. Bukan ditandai dengan lahirnya sebuah pemikiran brilian atau mahakarya yang sempurna. Karena dalam sikap toleransi, bukan sekadar terkandung kesediaan menerima perbedaan dengan lapang, juga melahirkan ketulusan untuk mengulurkan maaf atas kesalahan yang timbul akibat perbedaan.
Menapak-tilasi perjalanan hidup Fatmawati Sukarno (mendiang First Lady pertama Republik Indonesia) begitu kental sikap toleransi yang dimiliki. Sejak remaja, Tema (demikian Fatmawati dipanggil kedua orangtuanya Hasan Din dan Siti Hadjah)telah menunjukkan keluhuran budi pekertinya. Beliau tak merasa malu berjualan kacang rebus untuk membantu perekonomian orangtuanya yang hidup serba sederhana.
Bahkan ketika Bung Karno yang terpikat dengan kecantikan Teratai dari Bengkulu (julukan Fatmawat) hendak menyuntingnya, tak segera diterima karena mengetahui tokoh pergerakan nasional itu sudah beristri bernama Inggit Garnasih. Dia begitu menentang poligami meski mengetahui dalam Islam seorang lelaki diperbolehkan beristri lebih dari satu.
Kesetiaannya mendampingi Proklamator sekaligus Presiden Republik Indonesia pertama dan keluhuran budinya, mendapat ujian ketika Bung Karno menyatakan hendak menikah kembali. Meski hatinya menolak, Fatmawati yang baru saja melahirkan Guruh Sukarno Putra dengan berat hati mengizinkan Bung Karno menikahi Hartini.
Namun, beliau menunjukkan sikapnya yang konsisten menentang poligami dengan meninggalkan Istana dan kelima anak yang disayanginya. Cemburu dengan madunya, marah dengan sikap Bung Karno, sudah pasti, namun beliau tidak menyalahkan siapa-siapa. Karena dia tahu Hartini tak bisa disalahkan dan Bung Karno masih begitu dia cintai.
Itu sekelumit dari sikap luhur dan konsistensi sikap ibu Fatmawati yang direkam dalam buku Suka Duka Fatmawati Sukarno yang ditulis wartawan senior Kadjat Adra’i. Buku setebal 312 halaman yang diterbitkan Yayasan Bung Sukarno, secara detail menampilkan lebih dekat sosok Ibu Fatmawati.
Berbagai hal tentang ibu Fatmawati, seperti kegemarannya memasak, kecintaannya terhadap budaya nusantara, cara membesarkan kelima putranya, meredakan pertikaian lawan politik suaminya dengan bersilaturahmi, dan ketulusannya memaafkan Bung Karno yang melukai hatinya. Buku ini pun menyajikan kehidupan keluarga Bung Karno yang harmonis dan humanis.
Buku ini seperti kepingan yang melengkapi kehidupan dan sosok Bung Karno dari sisi paling humanis. Bahkan kejenakaan beliau bersama anggota keluarga dan kehidupan di Istana, termasuk berbagai isu spiritual yang melekat pada dirinya disajikan dengan cara yang menyegarkan.
Buku ini dalam porsi yang pas, menampilkan kelebihan dan kekurangan Bung Karno sebagai seorang ayah, lelaki, dan pemimpin. Sikap toleransi Bung Karno pun tercermin dari penghargaan istri beliau yang luhur dan halus. Mau bersikap berbeda, namun bersedia memaafkan tanpa memudarkan sedikitpun rasa cintanya. Seperti dalam pesan yang tertulis ketika melepas jenazah Bung Karno dari Wisma Yaso,” Tjintamu menjiwa rakyat, Tjinta Fat.”
Beberapa hari ke belakang ini kita selalu disuguhi dengan berita kisruh antara dua institusi besar di negeri ini. Masyarakat dibuat bingung bukan kepalang dengan fakta-fakta yang di berikan kedua belah pihak. Lalu timbul beragam pendapat dari masyrakat sendiri akibat gejolak prahara tersebut. Ada yang menyatakan setia berdiri mendukung KPK, namun ada pula yang berdiri mendukung kepolisian. Sehingga tak bisa di pungkiri lagi bahwa situasi seperti ini bisa memicu konflik antar pendukung masing-masing institusi. Seperti halnya ketika dua professor yang duduk berdampingan dalam sebuah acara televisi swasta hampir beradu otot hanya karena mereka yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan lawan bicaranya yang juga salah satu pengacara kondang di negeri ini berbeda pendapat dalam masalah ini. Sungguh tontonan yang tak layak ditiru.
Padahal kita tahu yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit kembali. Bukan beradu argument tentang hal yang bahkan kita tidak tahu siapa yang benar dan salah. Bukankah kita sedang berperang melawan korupsi? Bukan berperang melawan kelompok yang berbeda pendapat dalam bangsa sendiri. Maka dari itu suatu perbedaan pandangan dalam demokrasi merupakan hal yang lumrah. Jadi jangan biarkan perbedaan itu memprovokasi kita untuk bertikai satu sama lain. Tak peduli Siapa pun atau apa pun istitusinya, apakah itu polisi, KPK, jaksa, dan lain-lain, bukanlah subyek yang sebenarnya. Subyek peserta konferensi sebetulnya hanya satu, yaitu bangsa Indonesia itu sendiri. Semua, kalau perlu, harus bersedia untuk mengalah demi kemenangan bangsa dalam memberantas korupsi. Kondisi karut-marut dan silang selisih di antara badan-badan pemberantasan korupsi sendiri tidak akan memberikan kontribusi terhadap sukses pemberantasan korupsi di negeri ini. Karena musuh kekuatan antikorupsi adalah korupsi itu sendiri. Dia ada di sana. Di antara kita . Jangan sampai kita terkecoh dan terjebak ke dalam baku pukul antar sesama unsur kekuatan antikorupsi sehingga kehilangan orientasi atau fokus.
Mari kita duduk bersama di satu meja dengan melepaskan ego dan kepentingan diri masing-masing seraya menyadari bahwa musuh kita bersama adalah korupsi. Kepentingan bangsa harus kita dahulukan. Semua elemen antikorupsi tidak boleh terjebak dalam skenario apa pun dan oleh siapa pun. Satu-satunya skenario yang disusun dalam ”konferensi meja bundar” tersebut adalah bagaimana bangsa ini dapat memenangi perang melawan korupsi. Itulah skenario besar bangsa.
Indonesia mengidamkan satu gerakan revolusioner kaum muda dan mahasiswa untuk melawan korupsi. Mengapa berharap pada kaum muda dan mahasiswa? Mudah saja menjawabnya. Kaum muda dan mahasiswa pada gilirannya tentu akan meraih tongkat estafet kepemimpinan. Bila kaum muda dan mahasiswa bebas korupsi, berintegritas, dan bermartabat, harapan pemihakan pada rakyat bukan hasrat melompong. Tiba saatnya kaum muda dan mahasiswa beranjak dan bersatu. Kita sulit meletakkan asa pada kaum tua. Kaum tua enggan menggilas korupsi, karena telah terkontaminasi polusi korupsi.
Kaum muda dan mahasiswa jelas generasi yang autentik. Aktivis Angkatan 1966 Soe Hok Gie dalam satu entri catatan hariannya menulis:
“Kita, generasi kita ditugaskan memberantas generasi tua yang mengacau. Generasi kita yang menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tua. Kitalah yang di jadikan generasi yang akan memakmurkan Indonesia.”
Bangsa ini butuh kaum muda dan mahasiswa demi memerangi korupsi. Karena generasi yang mampu membasmi korupsi adalah generasi yang belum tercemar. Dan, itu adalah angkatan muda masa kini. Karena itu, kaum muda dan mahasiswa, yang sekarang ada di atas pentas sejarah, layak berpadu mengikis korupsi. Saatnya mengukir sejarah baru bagi kaum muda dan mahasiswa Indonesia.
Jadi tidak ada pilihan lain bagi kekuatan antikorupsi kecuali melakukan konsolidasi. Konsolidasi yang membangun kembali sinergi yang dahsyat di antara kekuatan-kekuatan antikorupsi. Konsolidasi dari kekuatan yang cerai-berai ini untuk dikembalikan kepada kekuatannya yang penuh. Tidak ada ego pribadi dan institusi. Yang ada hanyalah ego bangsa. Pemberantasan korupsi harus menjadi satu gerakan dan kekuatan besar yang padu dan utuh dan oleh karena itu tidak boleh tercerai-berai dan terjebak masuk ke dalam ranah konflik antar komponen antikorupsi sendiri. Benturan antar sesama komponen sistem memang dapat terjadi, tetapi prognosisnya akan menjadi lain manakala sekalian komponen sistem tetap kokoh berdiri pada platform yang sama, yaitu tidak lain adalah pemberantasan korupsi! Keadaan bangsa dan masyarakat yang bebas korupsi harus tetap menjadi sasaran utama.
Hari itu begitu cerah ketika habibi hendak bergegas menuju sekolah yang sudah genap dua tahun ia tempati. Matahari pun begitu benderang memancarkan sinar kehidupan untuk penghuni permukaan bumi meski ia pun masih malu-malu muncul di ufuk timur. Tak berapa lama ia pun berpamitan kepada kedua orang tuanya seraya mengucapkan salam. Lalu pegi bergegas menuju motor kesayangannya yang selalu setia menemani ia ke sekolah.
“hmm,,ini hari yang baik, dan semoga saja berdampak baik untukku”, gumamnya di tengah perjalanan menuju sekolah.
Dua puluh menit berselang ia pun tiba di sekolah. SMU Negeri yang sejak SLTP tidak pernah dia duga akan menjadi tempatnya menimba ilmu setelah lulus dari SLTP swasta. Memang banyak yang berbeda dari kehidupan para penghuni sekolah ini dari pada SLTP swasta yang ia huni sebelumnya. Tampak kehidupan gelamour berhias keborjuisan yang ia rasakan ketika genap sebulan ia duduk di bangku SMA Negeri tersebut. Memang tidak aneh, sebab para siswa disini merupakan anak-anak dari keluarga yang hidup di atas garis kemiskinan.
Lalu sesegera mungkin ia memarkirkan motornya, dan pergi menuju ruang kelasnya. Sesampainya di kelas ia dapati Susana yang sudah tak asing lagi. Canda tawa teman-teman menghiasi warna kelas tersebut. Namun tak hinggap pada seorang laki-laki berambut kribo dan bertubuh gempal yang sedang terengah-engah bertarung dengan waktu guna menyalin jawaban-jawaban soal aljabar.
“sedang marathon ,bung?”, canda habibi kepada temannya itu.
Dengan tangan yang masih berkonsentrasi pada rumus-rumus aljabar pria tersebut pun balik menatap habibi, ”eh kamu bee, gimana mau gabung marathon ma gue pa cuma mau kasih semangat gue ja nh?”
“haha, makasih deh prol. Gue sh udah beres. Sekarang Cuma mau liatin kamu ja sambil berharap guru jam pertama bakal terlambat karena dua menit lagi bel berdering.”
“ ah, sial kau! Bikin gue panik aja”, sambil terus meneruskan tulisannya yang tampak lebih semrawut lagi.
Tak lama bel berbunyi, guru pun tiba di ruang kelas. Namun itu tak membuat semangat saprol untuk terus mengerjakan tugasnya. Habibi pun tersenyum melihat tingkah temannya itu.
Lalu pelajaran pun dimulai. Dan habibi bersama teman-teman sekelasnya pun bersiap-siap untuk mencerna ilmu yang di berikan gurunnya.
***
Hari pun begitu cepat berlalu. Tak terasa sudah pukul setengah dua siang dan itu pertanda bahwa kegiatan sekolah hari ini akan segera berakhir.
Setelah guru pelajaran terakhir meninggalkan kelas, Ia pun kini bergegas merapihkan alat-alat tulis yang berserakan di mejanya sambil sesekali melempar candaan pada teman-temannya di kelas. Lalu ia kembali ke parkiran menemui motor kesayangannya dan meninggalkan sekolah menuju rumah.
Sesampainya di rumah ia pun terkejut melihat empat pasang sepatu yang berserakan di teras rumahnya. Namun ia mengenali pemilik salah satu sepatu tersebut. Sepatu kets berwarna hitam dengan di hiasi beragam gambar tengkorak di sana-sini.
“Oo,ternyata ada tamu tidak di undang datang”, candanya dalam hati.
“Assalammualaikum..”, ujarnya dengan senyuman dan tatapan ramah pada orang-orang di dalam ruang tamu yang tak lain adalah pemilik sepatu-sepatu yang berserakan di teras rumahnya.
“wa alaikumsalam warohmatullahi wabarakatu”, balas mereka dengan lengkap layaknya sedang hadir dalam majelis pengajian.
Lalu seorang wanita yang sudah tak asing lagi menghampirinya dengan senyuman ramahnya sehingga membuat ia terpaksa membalasnya dengan sapaan.
“eh, kamu Cha. Udah lama di rumah? Kok ‘gak bilang-bilang mau kerumah?”
“ iya, maaf. Tadi Cha-cha pulang cepet. Terus temen-temen bingung mau kemana jadi Cha-cha ajak aja temen-temen kesini, ‘gak apa-apa kan? “
“Oo,gak apa-apa kok. Toh gue juga lagi gak sibuk ini”
Wanita itu adalah Annissa yang tak lain adalah kekasih habibi. Annisa adalah seorang wanita berparas cantik namun tak terlihat feminim. Lihat saja, sepatunya pun bercorak kan gambar tengkorak yang bertolak belakang dengan selera wanita-wanita lainnya. Ia adalah wanita yang dikenal habibi sejak Sekolah Menengah Pertama. Kecantikan dan ketomboyannya meluluhkan hati Habibi sejak pertama kali bertemu. Namun kini cinta Habibi sedang pudar terhadap Annisa. Ini di karena kan Annisa pernah menduakan Habibi dengan pria lain. Meski Habibi sudah memaafkan Annisa, namun tragedi kemanusiaan tersebut tak ayal membuat cinta habibi berkurang tiap harinya. Wajar, karena dalam prinsip Habibi ia amat menentang keras segala bentuk pengkhianatan.
“Ehm,,kenalin bee teman-teman Cha-cha. Ini Nurul, di sebelahnya Rina, dan yang di pojok itu Rozinah”
“iya,,salam kenal ya semua”, sapa Habibi dengan senyum ramahnya.
Lalu mereka pun bercanda gurau di ruang tamu yang tampak sederhana. Awalnya mungkin terasa menjenuhkan bagi Habibi. Karena kekasihnya itu datang tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Namun semua itu berubah setelah Habibi melihat seorang wanita yang begitu mempesona dirinya. Wanita yang memiliki mata indah, wanita yang memiliki rambut lurus yang terurai begitu sempurna, wanita yang memiliki senyum indah nan elok bagaikan pegunungan himalaya, wanita yang memiliki sahabat bernama Annisa.
“Apa?! Apa yang terjadi dengan diriku? Bagaimana bisa aku terjebak dalam pesona wanita itu? Dia adalah sahabat Annisa. Annisa yang tak lain adalah kekasih ku..”, gumam Habibi dalam hatinya dengan aroma kegundahan.
Sesekali Habibi menatap kekasihnya itu. Menatapnya dengan dalam. Rupanya ia ingin sekali mengalihkan perhatiannya pada kekasihnya itu. Ia tak mau terlampau jauh larut dalam lamunan indah pesona Rozinah. ia ingin sekali menjaga perasaan kekasihnya itu. Namun ternyata ia tak kuasa menahan perasaan itu. Matanya begitu sulit untuk tak menatap keceriaan Rozinah. Perasaan cinta pada Annisa yang sedang memudar itu kian membantu dirinya untuk terperosok jauh dalam kegundahan perasaan hatinya.
Sore pun menjelang seiring dengan alunan syahdu gema adzan Ashar. Namun perbincangan itu tampak seperti tanpa ujung. Mereka tengah asyik larut dalam canda tawa yang menghiasi ruang tamu tersebut sepanjang siang hari itu. Tapi ketika wajah matahari tampak condong 22 derajat arah barat, mereka pun berpamitan pulang. Sesekali tampak tatapan Habibi yang mencuri-curi untuk memandang wajah Rozinah seakan-akan tak rela untuk kehilangan pesona wajah nan ayu tersebut.
“bee,,Cha-cha pulang dulu ya. Nanti malam sms Cha-cha ya?”, celoteh Cha-cha yang seakan-akan begitu membutuhkan perhatian Habibi.
Namun habibi pun hanya menjawab dengan senyuman seraya berkata, “Hati-hati di jalan y!”
Lalu mereka pun meninggalkan rumah Habibi. Habibi hanya bisa menatap mereka dari kejauhan. Dan sore itu pun berakhir dengan perasaan Habibi yang masih memikirkan pesona Rozinah .
***
Beberapa hari kemudian Habibi mengunjungi rumah Annisa. Memang sudah sewajarnya ia bertamu kesana, karena dalam menjalin hubungan dengan seseorang kita harus bersilaturahmi juga dengan keluarganya di rumah.
Siang itu memang terasa begitu sepi di rumah annisa. Hanya ada ibu nya yang sedang melakukan pekerjaan rumah tangga dan seorang adik perempuannya yang berumur kurang lebih 3,5 tahun. Tak ayal situasi tersebut pun membuat pertemuan tersebut menjadi membosankan. Sesekali mereka melepas canda tawa, namun terkadang mereka terdiam tanpa kata-kata seakan-akan menyadari hubungan yang telah mereka jalin itu telah di warnai dengan kejenuhan. Namun Annisa yang tampil ceria pada pertemuan itu tak kehabisan akal. Ia tidak mau menbuat Habibi kecewa sehingga ia mengajak Habibi pergi ke suatu tempat.
“Bee,,gimana kalau kita main ke rumahnya Rina? Daripada di sini melulu, kan bosan”, ajak dia dengan melemparkan senyuman yang menggoda Habibi untuk menyanggupinya.
“Rina teman kamu yang dulu kamu kenalin di rumah aku bkn?”
“Iya Rina yang itu. Kamu masih ingat kan? Cha-cha memang suka main ke rumahnya. Dia teman Cha-cha sejak kelas dua Bee”
“Haduh, kenapa tidak ke rumah Rozinah saja? Jadi gue kan bisa terpesona lagi mengagumi dirinya sambil sesekali bertanya tentang dirinya agar bisa mengenalnya lebih jauh lagi”, pikir Habibi dengan segudang halusinasi.
“hey, gimana? Di Tanya malah melamun lagi”, celoteh Cha-cha yang serta-merta merusak lamunan Habibi.
“Oia,,ayo kita berangkat. Pamit dulu ma mama ya”
Lalu setelah berpamitan mereka pun segera bergegas untuk pergi ke rumah Rina. Rumah nya memang jauh dari rumah Cha-cha, tapi tak mengapa dengan begitu mereka terlepas dari kejunahan dengan nuansa rumah yang itu-itu saja.
Setelah beberapa menit mereka tiba di sebuah rumah. Rumah yang cukup sderhana namun terlihat sedikit lebih mewah dari bangunan sekelilingnya. Di depan rumahnya terdapat rel kereta listrik yang masih aktif di lalui kereta setiap hari. Antara rel kererta dengan rumah itu hanya dibatasi dengan jalan umum yang hanya berlebar satu setengah meter saja. Dari luar rumah itu terkesan penuh dengan kehidupan yang begitu harmonis antar sesama penghuni keluarga.
Lalu dari kejauhan terlihat seorang wanita separuh baya yang tengah melempar senyum kepada Cha-cha. Lalu begitu mendekat serta merta wanita tersebut mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah dengan senyuman ramahnya. Seketika itu Habibi tersadar ternyata wanita itu adalah ibunya Rina. Ia pun langsung member salam untuk menghormati wanita tersebut.
Selang beberapa mwaktu Rina pun dating menghampiri seraya menyapa dengan penuh keramah-tamahan.
“Eh, kamu cha. Sama siapa? Habibi ya?”, sapa Rina dengan sedikit berbasa-basi.
“iya, sama Habibi. Masih ingat akn? Kita ganggu kamu ‘gak nh Rin?”
“Oo, ‘gak kok. Rina juga disini lagi santai-santai saja. Untung kalian maen ke rumah, jadi Rina ada temenya nih”
Sesaat kemudian mereka masuk ke dalam perbincangan yang begitu menarik. Canda tawa pun sesekali mewarnai aura ruang tamu tersebut. Namun dalam pertemuan tersebut ternyata Habibi dengan mudahnya langsung Akrab dengan Rina Layaknya sahabat lama yang kembali bertemu. Namun ternyata hal tersebut bukannya tidak di respon oleh Cha-cha. Ia pun mengkhwatirkan sesuatu yang buruk terjadi antara hubungannya dengan Habibi dan sahabatnya Rina. Namun ia terlihat tak begitu menampakkan kegundahan perasaanya itu di hadapan mereka berdua.
Lalu hari pun semakin sore. Sehingga Habibi dan Annisa pun segera beranjak untuk berpamitan pulang. Dan hari itu pun berakhir dengan kegundahan Cha-cha yang sepertinya menyesali inisiatifnya untuk mengajak Habibi ke rumah Rina.
***
Beberapa hari kemudian Habibi menerima pesan dari nomor yang tak di kenalinya. Isinya tak lain adalah kata-kata dari Rina yang menyuruhnya untuk menyimpan nomor ini. Habibi pun menurut dengan isi pesan tersebut. Ia pun berfikir mungkin ini lah saatnya untuk mengakhiri hubungan dengan Annisa yang sudah sekian lama cintanya pudar dan mungkin saat itu adalah saat dimana puncak perasaan itu akan pupus. Mungkin tak dapat di salahkan begitu saja tindakan Habibi. Terlepas dari perasaan dendam, mamang kejadian dimana Cha-cha menduakan cintanya itu begitu membekas. Hingga tak sadar menjadi bom waktu untuk Cha-cha. Sehingga ia memikirkan bagaimana skenario yang bagus untuk mengakhiri hubungannya.
Ia pun berfikr mungkin hal tersebut akan terlaksana dengan sempurna melalui bantuan Rina untuk merencanakan semua itu. Karena Rina adalah temannya yang sehari-hari sepanjang sekolah menemaninya. Sehingga dari situ Habibi dapat mengetahui apa saja yang di lakukan Cha-cha di sekolah.
Lalu hari-hari pun berlalu dengan tambah dekatnya hubungan Habibi dan Rina. Tak di duganya ternyata Rina begitu mendukung rencananya tersebut. Terkadang mereka bertemu langsung untuk membicarakan hal itu, sehingga beragam informasi pun begitu mudah di dapat Habibi. Dari memakai tas dan sepatu berwana apa saat cCa-cha sekolah, hingga kisah asmara Cha-cha yang tengah di dekati pria-pria di sekolahnya.
Lantas terlintas rencana untuk menjebak Cha-cha dengan pria yang tengah mendekatinya itu. skenario pun di rancang dengan adegan seolah-olah habibi memeregoki mereka yang tengah jalan berdua. Namun skenario besar itu tidak lah mudah di laksanakan karena Cha-cha begitu tak merespon baik pria-pria yang tengah mendekatinya itu. Tak ayal hal tersebut mebuat Habibi harus bertemu langsung denga Rina. Terkadang di tempat-tempat umum, terkadang pula langsung di rumah Rina. Alhasil hal tersebut membuat mereka terasa sering bertemu. Namun ternyata hal ini pun tercium oleh Annisa. Sehingga tambahlah kecurigaan terhada Rina semakin membesar adanya. Hingga membuat hubungan mereka tampak renggang.
Beberapa hari kemudian habibi sudah berada di rumah Rina lagi. Ketika hari sudah gelap. Habibi pun segera beranjak pulang dari rumah Rina yang sedari sore membahas skenario besar tersebut. Namun begitu terperanjatnya dia ketika sampai di depan pagar rumahnya di temui seorang wanita yang taka asing baginya. Seorang wanita yang begitu mempesona dirinya. Wanita yang memiliki mata indah, wanita yang memiliki rambut lurus yang terurai begitu sempurna, wanita yang memiliki senyum indah nan elok bagaikan pegunungan Himalaya itu yang tak lain adalah Rozinah.
Lalu denga senyuman yang ramah wanita itu mendekat dengan langkah pasti.
“hey, bee mau kemana? Udah mau pulang saja, baru saja Roz sampe”, sapanya dengan melemparkan canda.
“iya nih mau pulang saja. Habis sudah malam. Loh, kamu kok kesini? Memang ada acara apa samapai malam-malam seperti ini kamu ke rumah Rina?”, balas Habibi sambil menyalakan mesin motornya.
“Loh,Roz kan tinggal di sini bee. Memang Rina tidak cerita? Jadi Roz itu sepupuan dengan Rina. Kalau begitu hati-hati ya Habibi. Sampai ketemu lagi”, ujar rozinah
“oia, makasih”, jawab Habibi sambil melemparkan salam kepada Rozinah.
Di perjalanan Habibi masih bingung dengan kenyataan yang baru ia alaminya itu. ia masih tidak percaya kalau Rozinah wanita yang ia kagumi itu bersaudara denga Rina bahkan tinggal serumah. Padahal sepanjang perjalanan menyusun skenario itu ia sering bertandang ke rumah Rina. Namun tak pernah sekalipun ia bertemu dengan Rozinah. Rasa bingungnya bercampur rasa bahagia. Bahagia karena bertemu dengan wanita yang selama itu pun ia cari-cari keberadaanya, sekaligus bahagia karena pintu untuk mengenal wanita tersebut menjadi terbuka lebar.
***
Hari-hari setelah itu pun berlalu dengan Habibi yang tampak lebih akrab dengan Rozinah. sekarang ia jadi lebih mengalihkan perhatiannya terhadap wanita itu. Tak ayal situasi ini pun ternyata terbaca oleh Rina. Sehingga ia begitu cemburu melihat kedekatan Habibi denga Rozinah. dari situ lah tertangkap ternyata Rina pun memendam perasaan yang begitu mendalam trhadap habibi. Habibi pun mengetahuinya, sehingga tersadar olehnya ternyata hal itu lah yang memotivasi Rina membantu Habibi. Namun hal tersebut tak membuat Habibi berhenti merencanakan scenario besar itu. dan akhirnya scenario tersebut pun selesai dan siap di perankan.
Scenario itu di jalankan esok harinya setelah semua persiapan matang. Scenario tersebut harus berhasil membuat Annisa berjalan berduaan bersama pria yang tengah mendekatinya tersebut. Secepat mungkin Rina pun memberitahukan posisi mereka dan detil-detil pakaian apa saja yang mereka kenakan. Lalau Habibi pun segera bergerak menuju lokasi tersebut.
Sesampainya di sana ternyata benar saja ia tengah mendapati mereka tengah duduk berduaan di kursi taman pinggir jalan. Tampak berdekatan sekali sehingga terpikir oleh Habibi bahwa inilah memang saatnya scenario itu dilaksanakan. Lalu Habibi pun mendekati mereka dengan mengumpulkan emosi untuk mendukung keberhasilan scenario tersebut.
“Oo,,jadi seperti ini ya yang kamu lakuin di belakang aku? Pantas saja sedari tadi aku tidak bisa menghubungi kamu. Ternyata kamu tengah asyik berduaan dengan dia?”, sapa Habibi dengan nada garang.
Tampak wajah Annisa yang tengah kebingungan dengan semua yang terjadi sehingga membuatnya tak bisa berkata apa-apa.
“malam-malam begini bukannya langsung pulang malah main dulu. Sama cowok lagi”, sambar Habibi
Annisa pun angkat bicara seolah mencoba melawa rasa bingung itu, “ini ‘gak seperti yang kamu pikirin Habibi. Cha-cha sama dia gak ad hubungan apa-apa. Kita Cuma sedang duduk-duduk sambil mengistirahatkan kaki”
“Ah,,istirahat kan bisa di rumah. Bukan dengan duduk di punggir taman jalan kaya gini. Sama cowo lagi. Udah, kesabaran gue dah habis. Perjalanan cinta kita ini putus di sini seiring dengan pupusnya keprcayaan gue sama kamu. Mulai sekarang jangan hubungi gue lagi dan mencoba tuk jelasin semua ini. Karena semua ini sudah jelas di mata gue”, balas Habibi sambil cepat-cepat pergi meninggalkan Annisa.
Annisa pun tak kuasa menahan Habibi yang begitu cepat memberi keputusan dengan penuh emosi. Ia hanya bisa menitikkan air mata sambil meandangi Habibi yang kian lama kian jauh dan menghilang di telan kegelapan malam.
***
Rencana besar itu BERHASIL!! Scenario itu berjalan dengan sempurna bahkan dengan adegan di luar dugaan yang membuatnya tampak lebih nyata lagi. Meskipun perasaan hatinya yang begitu puas dengan keberhasilan scenario besar tersebut, namun Habibi pun merasa sedih juga.
“Ini bukan balas dendam! Tapi aku malah membuat ini untuk kebahagiaan dirinya. Aku tak ingin dia menjalin hubungan tanpa cinta dariku. Meski telah ku coba untuk mencintainya kembali, namun peristiwa ketika dia menduakan cintaku lebih mendominasi. Aku tak bisa melakukan hal lain. Ini sudah keputusan terbaik untukku dan untuknya”, elak Habibi untuk meyakini dirinya yang sedang bimbang dengan keputusan yang di buatnya.
Esok harinya Annisa mendatangi Rina. Rupanya ia sudah mencium adanya sekandal besar yang telah Habibi dan Rina lakukan. Namun ia tak bisa berbuta benyak, karena tak mampu membuktikan bahwa Rina memang terlibat. Tapi emosinya meluap-luap. Ia tak bisa mengendalikan perasaannya yang begitu membebani. Dengan suara lantang ia berbicara dengan Rina.
“hey, Rina. Ini semua kemauan kamu kan? Puas kamu dengan semua yang terjadi semalam antara aku dan Habibi?”, Tanya Annisa sambil menitikan air mata.
“Loh apa yang terjadi dengan kamu dan Habibi dan kamu Cha?”, elak Rina berpura-pura tak tahu.
“halah, jangan pura-pura tidak terlibat kau! Aku tau selama ini kamu selalu bertemu dengan Habibi. Entah apa yang kalian bicarakan, namun aku tau semua ini adalah rencana besar kamu juga. Kamu masih menaruh dendam kan pada ku?”, sambar lina dengan nada meyakinkan.
“dendam apa? Semua itu sudah aku lupakan. Sudahlah jangan di bahas masa lalu itu. aku tak mau mendengarnya lagi”, elak Rina yang seakan-akan ingin menyembunyikan perasaannya terhadap Habibi.
“jangan mengelak kau Rin. Aku tahu pasti ada sesuatu yang membuat kamu merasa yakin melakukan ini meski harus mengorabankan perasaan aku kan?”
Rina terdiam sejenak.
“Sejak pertama mengenalkan Habibi pada mu pun aku sudah menyangka bahwa ada sesuatu yang engkau sembunyikan. Engkau menyukai Habibi kan Rin?”, sambar Annisa denga nada yang lebih lantang.
Rina pun masih terdiam seakan-akan tak ingin perasaan itu di ketahui Annisa. Di kejauhan terlihat Rozinah dan Nurul yang sedang mengamati. Lantas mereka pun mendekat mencoba menenangkan Annisa dan menengahi konflik tersebut.
“Aa.. aku tidak menyu...”, jawab Rina tergagap namun terhenti karena annisa menyerobot kata-katanya.
“Apa?! Kau ingin mengelak atas perasaan mu itu? sudahlah jujur saja. Aku pun sudah tak terkejut dengan jawaban mu itu. aku sudah tau kalau kau pasti akan mengkhianati aku! Tega sekali kamu lakukan itu? dasar parasit!!”, sambar Annisa dengan emosi yang sudah tak bisa di bendungnya.
Mendengar perkataan tersebut membuat Rina muak. Ia pun tak kuasa menahan amarahnya dan membalas Annisa dengan kata-kata yang meluap-luap.
“Iya!! Aku memang menyukainya. Aku bahkan ingin merebut ia dari mu. Karena aku mencintainya. Dan aku tak rela melihat ia tersiksa karena hubungan yang ia paksakan. Rasa cinta dia sudah pudar untukmu Cha. Ini semua karena kau yang telah menduakan dia. Ia masih belum bisa menerima kenyataan itu. Hingga akhirnya aku datang untuk menghiburnya.”, elak Rina dengan argumennya yang seolah-olah ingin membenarkan perbuatannya. Ia pun segera berjalan meninggalkan Annisa. Diikuti Nurul yang mengejarnya sekedar mencoba menenangkan hatinya.
Mendengar itu Annisa tak bisa berkata-kata lagi. Mulutnya seakan-akan terkunci rapat oleh kata-kata dari Rina. Dadanya sesak dan terasa penuh karena masih menyimpan emosinya. Rozinah pun dengan segera merangkul Annisa dan mengelus-ngelus punggunganya.
“Sudah Cha. Ikhlaskan saja. Semua sudah terjadi. Aku mengerti perasaanmu, namun tak ada lagi yang bisa kamu perbuat”, celoteh Rozinah yang mencoba menenang kan hati Annisa.
Mendengar perkataan Rozinah, Annisa tak kuasa menahan emosinya. Di peluknya Rozinah dengan erat, lalu ia menangis sekeras-kerasnya hingga membasahi seragam Rozinah. Rozinah pun memeluknya dan sambil tetap mengelus-elus punggungnya dan mencoba menenangkan Annisa. Rozinah pun menitikkan air mata. Berandai-andai bagaimana bila Annisa pun mengetahui perasaannya yang besar terhadap Habibi juga.
***
Mendengar insiden yang terjadi di sekolah Annisa dari Rozinah, Habibi tak dapat berbuat banyak. Ia hanya bisa bertanya-tanya bagaimana situasi yang terjadi pada Annisa saat itu. Habibi pun seakan-akan kebingungan mendengar dampak yang terjadi atas apa yang ia lakukan. Namun Habibi pun tak dapat membendung perasaannya terhadap Rozinah. rozinah pun demikian. Namun mereka terbebani dengan dampak yang akan di timbulkan oleh perasaan mereka berdua. Habibi sadar bahwa bila hubungan dengan Rozinah di lanjutkan, maka konflik pun bukan saja terjadi antara Annisa dengan Rozinah, namun dengan Rina pun. Mengingat bahwa Rina adalah sepupu Rozinah dan begitu berharap Habibi akan menjadi kekasihnya setelah berpisah dengan Annisa.
Namun terlepas dari semua itu, mereka tak dapat membendung perasaannya. Hari-hari mereka lalui dengan komunikasi yang lebih akrab lagi. Mereka pun seakan-akan tak mempedulikan lagi insiden saat itu. Mereka pun tersiksa bila mereka tak dapat menjalin hubungan lebih serius dengan komitmen yang di sanggupi bersama.
Maka hal tersebut pun terjadi juga. Setelah dua minggu insiden tersebut, mereka meresmikan hubungannya. Memang berkesan egois, namun itu semua karena cinta yang begitu besar menyelimuti mereka. Awalnya mereka menyembuikan hubungan tersebutut terhadap Rina dan Annisa. Hingga suatu ketika, dimana Rina melihat Habibi dan Rozinah berduaan di tengah kursi bioskop.
Serta merta Rina menghampiri mereka, dan melabrak dengan gertakan yang meledak-ledak.
“Oo, jadi ini akhir cerita yang kalian rencanakan? Bagus sekali kau memperalat aku untuk berpisah dengan Annisa bee. Namun ternyata kau malah menjalin hubungan dengan Rozinah”
Habibi tak mampu mengelak lagi.
“Hey, apa yang kamu bicarakan Rina? Aku tidak memperalat kamu untuk itu. kamu lah yang ingin membantuku. Aku kira itu kamu lakukan dengan ketulusan”, balas Habibi membela diri.
Sedangkan Rozinah hanya terdiam duduk di kursi itu tanpa tau apa yang bisa sia lakukan untuk menjelaskan perasaannya.
“iya aku memang tulus membantumu. Tapi aku pun berharap jika kau berpisah dengan Annisa kau akan menjadi milikku. Semua sudah aku lakukan untuk itu. bahkan aku sudah menjual arti persahabatan kami. Tapi sekarang kau malah bersama Rozinah. apa kau ingin menghancurkan hubungan persaudaraan kami juga?”, tambah Rina sambil menyeka air matanya.
“Rin aku minta maaf untuk semua ini.aku tak bermaksud melakukan ini. Aku tak tahu perasaan mu pada ku. Aku kira hubungan kita hanyalah sebuah hubungan pertemanan saja. Maafkan aku dan Rozinah jika semua ini hanya melukai hatimu saja”, balas Habibi dengan penuh penyesalan.
Rina tidak menjawab apa-apa. Dia tak kuasa menahan gejolak perasaan ini. Dia hanya bisa menyesali perbuatannya kepada Annisa. Dengan penuh emosi ia langsung berlari dan meninggalkan Habibi dan Rozinah.
Habibi pun mencoba mengejar. Namun tak sanggup baginya untuk menahan Rina. Ia hanya bisa memanggil nama Rina di kejauhan. Lalu ia kembali menemui Rozinah. di dapatinya Rozinah yang tengah tertunduk menangis menyikapi kejadian tadi. Lalu habibi pun merngkunya seraya maykinkannya.
“Maafkan aku Rozinah. aku telah membuat hubungan kalian seperti ini. Aku tak kuasa membendung perasaan cinta aku padamu. Maafkan aku Rina”
“Habibi,apakah aku akan kecewa seperti mereka. Apakah kehancuran hubungan persahabatan kami akan sia-sia?”, jawab Rozinah dengan di iringi isak tangisnya.
Sambil menatap wajahnya, habibi menjwab dengan penuh keyakinan, “Aku tak akan membuat semua ini sia-sia. Aku itak akan membuat kamu kecewa. Aku aka selalu berada di sisi mu. Percaya padaku Roz”
Lalu Rozinah pun memeluk erat Habibi. Ia tak menanggapi pernyataan Habibi. Ia hanya bisa berharap bahwa semua ini tak akan sia-sia. Persahabatannya yang hancur hanya bisa di sesalinya. Ini semua adalah harga mahal yang harus di bayar untuk sebuah hubungan percintaan.
***
Produser : Mira Lesmana
Pemeran : Nicholas Saputra Wulan Guritno
Indra Birowo Lukman Sardi
Sita Nursanti Thomas Nawilis
Jonathan Mulia Christian Audy
Donny Alamsyah Robby Tumewu
Tutie Kirana Gino Korompis
Surya Saputra Happy Salma
Durasi : 147menit
RESENSI
Gie adalah sebuah film garapan sutradara Riri Riza. Film ini diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya Gie sendiri, namun ditambahkan beberapa tokoh fiktif agar ceritanya lebih dramatis. Gie mengisahkan seorang tokoh bernama Soe Hok Gie, mahasiswa Universitas Indonesia yang lebih dikenal sebagai demonstran dan pecinta alam.
Soe Hok Gie dibesarkan di sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang tidak begitu kaya dan berdomisili di Jakarta. Sejak remaja, Hok Gie sudah mengembangkan minat terhadap konsep-konsep idealis yang dipaparkan oleh intelek-intelek kelas dunia. Semangat pejuangnya, setiakawannya, dan hatinya yang dipenuhi kepedulian sejati akan orang lain dan tanah airnya membaur di dalam diri Hok Gie kecil dan membentuk dirinya menjadi pribadi yang tidak toleran terhadap ketidakadilan dan mengimpikan Indonesia yang didasari oleh keadilan dan kebenaran yang murni.
Semangat ini sering salah dimengerti orang lain. Bahkan sahabat-sahabat Hok Gie, Tan Tjin Han dan Herman Lantang bertanya "Untuk apa semua perlawanan ini?". Pertanyaan ini dengan kalem dijawab Soe dengan penjelasan akan kesadarannya bahwa untuk memperoleh kemerdekaan sejati dan hak-hak yang dijunjung sebagaimana mestinya, ada harga yang harus dibayar, dan memberontaklah caranya. Semboyan Soe Hok Gie yang mengesankan berbunyi, "Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan."
Masa remaja dan kuliah Hok Gie dijalani di bawah rezim pelopor kemerdekaan Indonesia Bung Karno, yang ditandai dengan konflik antara militer dengan PKI. Soe dan teman-temannya bersikeras bahwa mereka tidak memihak golongan manapun. Meskipun Hok Gie menghormati Sukarno sebagai founding father negara Indonesia, Hok Gie begitu membenci pemerintahan Sukarno yang diktator dan menyebabkan hak rakyat yang miskin terinjak-injak.
Hok Gie tahu banyak tentang ketidakadilan sosial, penyalahgunaan kedaulatan, dan korupsi di bawah pemerintahan Sukarno, dan dengan tegas bersuara menulis kritikan-kritikan yang tajam di media. Soe juga sangat membenci bagaimana banyak mahasiswa berkedudukan senat janji-janji manisnya hanya omong kosong belaka yang mengedoki usaha mereka memperalat situasi politik untuk memperoleh keuntungan pribadi. Penentangan ini memenangkan banyak simpati bagi Hok Gie, tetapi juga memprovokasikan banyak musuh. Banyak interest group berusaha melobi Soe untuk mendukung kampanyenya, sementara musuh-musuh Hok Gie bersemangat menggunakan setiap kesempatan untuk mengintimidasi dirinya.
Tan Tjin Han, teman kecil Hok Gie, sudah lama mengagumi keuletan dan keberanian Soe Hok Gie, namun dirinya sendiri tidak memiliki semangat pejuang yang sama. Dalam usia berkepala dua, kedua lelaki dipertemukan kembali meski hanya sebentar. Hok Gie menemukan bahwa Tan telah terlibat PKI tetapi tidak tahu konsekuensi apa yang sebenarnya menantinya. Hok Gie mendesak Tan untuk menanggalkan segala ikatan dengan PKI dan bersembunyi, tetapi Tan tidak menerima desakan tersebut.
Film ini menggambarkan petualangan Soe Hok Gie mencapai tujuannya untuk menggulingkan rezim Sukarno, dan perubahan-perubahan dalam hidupnya setelah tujuan ini tercapai.
Ku lihat awan berselimut kepedihan
Ku ratapi ketakberdayaan saudara
Terlelap, terjaga lalu berlari hindari kematian
Terengah-engah di tengah hujan timah kecil
Bernafaskan fosfor putih
Terpentalkan cairan panas membakar
Namun hingga takbir membahana
Kehidupan akan berlanjut
Perjuangan tak akan habis ujung waktu
Berjuang melawan penjajahan
Hanya Allah SWT yang memberikan ketegaran
Tapi tangan ini . . .
Hanya mampu mengadah
Berharap saudara makan hari ini
1 Adzan (azan)
2 Air (aer)
3 Aktif (aktip)
4 Aktivitas (aktifitas)
5 Analisis (analisa)
6 Anarkhi (anarki)
7 Andal (handal)
8 anggota (anggauta)
9 Antena (antene)
10 Antre (antri)
11 Apotek (apotik)
12 Asas (azas)
13 Atlet (atlit)
14 Berpikir (berfikir)
15 Besok (esok)
16 Bus (bis)
17 Cendekiawan (cendikiawan)
18 Cenderamata (cinderamata)
19 Cicak (cecak)
20 Daftar (daptar)
21 detail (detil)
22 Fondasi (pondasi)
23 Genting (genteng)
24 hafal (hapal)
25 Hakikat (hakekat)
26 Hierarki (hirarkhi)
27 Hijau (ijo)
28 Ijazah (ijasah)
29 Ikhlas (iklas)
30 Imbau (himbau)
31 Indera (indra)
32 Isap (hisap)
33 Istri (isteri)
34 Izin (ijin)
35 Jadwal (jadual)
36 jenazah (jenasah)
37 Jenderal (jendral)
38 justru (justeru)
39 kaidah (kaedah)
40 Kamis (kemis)
41 Kanker (kangker)
42 Karier (karir)
43 Kategori (katagori)
44 Kemarin (kemaren)
45 Komplet (komplit)
46 konferensi (konperensi)
47 Kongres (konggres)
48 Konkret (konkrit)
49 kualifikasi (kwalifikasi)
50 Kualitas (kwalitas)
51 kualitatif (kwalitatif)
52 Kuantitas (kwantitas)
53 kuantitatif (kwantitatif)
54 Kuitansi (kwitansi)
55 Lapar (laper)
56 Lemas (lemes)
57 Maaf (mesjid)
59 Merek (merk)
60 meterai (meterei)
61 Metode (metoda)
62 miliar (milyar)
63 Mulia (mulya)
64 museum (museum)
65 Nakhoda (nahkoda)
66 Napas (nafas)
67 nasihat (nasehat)
68 Negative (negatip)
69 Objek (obyek)
70 Paham (faham)
71 Pihak (fihak)
72 Fikir (pikir)
73 Praktik (praktek)
74 Provinsi (propinsi)
75 Putra (putera)
76 Putri (puteri)
77 Ramadhan (Ramadan)
78 Ramai (Rame)
79 Risiko (resiko)
80 Saja (aja)
81 Sampai (sampe)
82 Samudra (samudera)
83 Sandal (Sendal)
84 Sandera (sandra)
85 Saraf (syaraf)
86 Satai (sate)
87 Sekadar (sekedar)
88 Sekretaris (sekertaris)
89 Shalat (sholat)
90 Sifat (sipat)
91 Sistem (sistim)
92 Subjek (subyek)
93 Sutra (sutera)
94 Tahta (takhta)
95 Teknik (tehnik)
96 Teknologi (tekhnologi)
97 Televisi (Telepisi)
98 Terampil (trampil)
99 Utang (hutang)
100 Zaman (jaman)
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Namun Bahasa memiliki berbagai definisi diantaranya sebagai berikut:
- Sebagai atu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. Dan juga satu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
Jadi bahasa itu merupakan suatu media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dengan kata lain seseorang yang ingin menyampaikan suatu gagasan, keadaan atau tindakan sekali pun amat memerlukan bahasa agar orang lain mampu memahami maksud dan tujuan orang tersebut.
- Sebagai satu kesatuan sistem makna dan satu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan.
Jadi bahasa itu merupakan suatu alat yang amat berguna untuk menyampaikan makna. Dengan struktur yang jelas, artikulasi yang jelas, penulisan yang jelas pula. Dengan begitu suatu bahasa merupakan bentuk dari kesepakatan suatu kelompok tertentu guna beriteraksi antar anggota kelompok tersebut.
- Sebagai satu kode yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna juga merupakan satu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
Bahasa itu erat kaitannya dengan kognisi pada manusia. Maksudnya begini, bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan. Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik, atau pakar bahasa.
Namun Menetapkan perbedaan utama antara bahasa manusia satu dan yang lainnya sering amat sukar. Seorang tokoh bernama Chomsky (1986) membuktikan bahwa sebagian dialek Jerman hampir serupa dengan bahasa Belanda dan tidaklah terlalu berbeda sehingga tidak mudah dikenali sebagai bahasa lain, khususnya Jerman. Jadi meskipun terkadang suatu bahasa itu memiliki dialek yang sama, tetap saja bahasa tersebut memiliki ciri khas tertentu. Dan itu lah yang bisa menjadi patokan untuk membandingkan suatu bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya. |
|
Unsur dasar bahasa
Suatu bahasa umumnya memiliki unsur dasar bahasa yang dapat berfungsi guna pembentukan bahasa tersebut menjasi suatu bahasa yang terstruktur. Unsur bahasa diantaranya sebagai berikut:
1. Fonem
yaitu unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata. Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang berbeda karena perbedaan pada fonem /er/ dan /es/.
Tapi setiap bahasa memiliki jumlah dan jenis fonem yang berbeda-beda. Misalnya bahasa Jepang tidak mengenal fonem /la/ sehingga perkataan yang menggunakan fonem /la/ diganti dengan fonem /ra/.
2. Morfem
yaitu unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata duga.
3. Sintaksis
yaitu penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan SPO atau subjek-predikat-objek. Aturan ini berbeda pada bahasa yang berbeda lainya, misalnya pada bahasa Belanda dan Jerman aturan pembuatan kalimat adalah kata kerja selalu menjadi kata kedua dalam setiap kalimat. Hal yang serup ini pun berbeda dengan bahasa Inggris yang memperbolehkan kata kerja diletakan bukan pada urutan kedua dalam suatu kalimat.
Jadi suatu bahasa itu memiliki sintaks yang berbeda-beda dengan bahasa lainya yang membuat suatu bahasa tersebut memiliki ke khasan denga bahasa lainnya.
4. Semantik
mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu kalimat.
5. Diskurs
mengkaji bahasa pada tahap percakapan, paragraf, bab, cerita atau literatur.
Tahapan perolehan bahasa
Seperti halnya dengan suatu pemrograman yang tersusun decara sistematika, bahasa pun memiliki tahapan perolehan bahasa. Berikut tahapan perolehan dalam bahasa:
1. Cooing atau berbunyi
Tahapan ini dilakukan oleh bayi di seluruh dunia, tidak terpengaruh pada jenis bahasa yang ada disekitarnya. Bayi yang tuna rungu pun melakukannya. Biasanya terdiri atas bebunyian dari huruf hidup.
2. Babbling atau bergumam
Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan berbagai jenis fonem yang digabung antara huruf hidup dan konsonan. Pada tahap ini suara babbling terdengar sama pada bayi berbahasa apapun.
3. Ujaran satu kata
Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan fonem yang berguna pada bahasanya, baik huruf hidup maupun konsonan. Bayi Jepang tidak akan mengeluarkan fonem /la/. Pada saat ini bayi mulai mengeluarkan satu kata.
4. Ujaran dua kata dan penuturan telegrafik
Tahapan ini berlangsung pada usia 1,5 - 2,5 tahun, dimana bayi dan balita mulai menggabungkan dua atau tiga buah kata. Pada saat ini anak mulai belajar memahami sintaks.
5. Struktur dasar kalimat dewasa
Tahapan ini mulai muncul pada usia 4 tahun. Ditunjang oleh pertambahan perolehan kosa kata yang meningkat secara eksponensial
Bahasa buatan
Ada beberapa bahasa artifisial (buatan) yang dikenal. Salah satunya adalah bahasa Esperanto. Bahasa ini diciptakan oleh L. L. Zamenhof di mana bahasa ini merupakan paduan dari berbagai unsur bahasa, khususnya bahasa-bahasa Roman yang dicampurkan dengan unsur-unsur Bahasa Slavia dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, serta digunakan untuk mempermudah pembelajaran bahasa karena kesederhanaan tata bahasanya.
Bahasa-bahasa artifisial lainnya yang disebut conlang (constructed language) antara lain adalah Bahasa Interlingua dan Bahasa Lojban.
Sebagian pakar bahasa, seperti J.R.R. Tolkien, telah menciptakan bahasa rekaan, untuk tujuan di bidang sastra . Salah satunya adalah bahasa Quenya, yakni satu bentuk bahasa yang dipakai oleh kaum Elvish. Quenya mempunyai abjad dan istilah tersendiri serta dapat digunakan oleh manusia. Di samping bahasa Quenya, juga diciptakan bahasa Klingon yang pernah dipakai dalam film Star Trek.
Menerjemahkan bahasa
Bahasa manusia yang berbeda-beda menyebabkan manusia mencoba untuk mengungkapkannya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan komputer untuk menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lainnya. Perangkat demikian dikenal sebagai "Mesin Penerjemah".
Mesin Penerjemah merupakan hal yang sangat diidam-idamkan oleh para pakar komputer sejak awal. Pada mulanya mereka memperkirakan, bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi, hal tersebut ternyata sulit dalam pelaksanaannya, sehingga para pakar komputer tersebut putus asa. Meskipun demikian, di masa sekarang ini beberapa perangkat penerjemah telah dijual secara komersial di pasaran. Namun perangkat tersebut masih memiliki kekurangan-kekurangan dalam pengaplikasiannya. Tapi dikarenakan perkembangan teknologi system informasi yang sangat pesat, suatu saat perangkat penerjemah tersebut akan menemui suatu titik dimana peangkat penerjemah ini dapat menembus titik akhir kesempurnaan. Sehingga seseorang akan mendapatkan kemudahan dalam menerjamahkan suatu bahasa ke dalam bahasa yang dapat di mengertinya.
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem informasai sangat diperlukan dalam suatu organisasi agar suatu organisasi tersebut dapat menjalani aktivitasnya guna mencapai tujuan-tujuan yang telah disepakati sebelumnya.
Sistem Informasi yang di dalamnya terdiri dari sekumpulan hardware, software, brainware, procedure dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral juga berfungsi untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Bayangkan saja bagaiman bila suatu organisasi tidak memiliki suatu system informasi, tentu saja organisasi tersebut akan mengalami kendala dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan karena tidak adanya suatu data yang diolah guna meberikan informasi agar pengambilan keputusan dapat di ambil dengan segala pertimbangan yang baik karena adanya system informasi. Karena system informasi melakukan proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu
Sistem informasi memiliki sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
Sistem informasi juga memiliki kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
Sistem informasi pun memiliki keterkaitan dengan suatu ilmu tertentu. Contohnya system informasi manajemen. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan yang baik merupakan suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Dewasa ini system informasi berkembang sangat pesat seiring perkembangan teknologi yang juga berkembang amat pesatnya. Jadi seseorang di belahan dunia yang satu dengan seseorang yang berada di belahan dunia lainya kini sudah dapat saling berinteraksi memberikan atau menerima informasi dengan mudah yang dahulu mungkin dianggap amat mustahil untuk dilakukan. Contohnya dalam situs jejering internasional FACEBOOK.
Namun kemajuan ilmu teknologi saat ini pun tak lepas dari penemuan-penemuan oleh peneliti terdahulu yang amat penting hasil risetnya guna perkembangan teknologi sekarang ini. Seperti Mark Zuckerberg, pendiri situs jaringan pertemanan facebook, mungkin akan tetap menjadi mahasiswa biasa-biasa saja tanpa ketiga ilmuwan peraih hadiah Nobel bidang fisika 2009. Temuan Charles Kuen Kao, Wilard Boyle, George Smith, ketiga fisikawan tersebut telah memainkan peran penting dalam membentuk teknologi informasi modern.
Tanpa serat kaca optic dan sensor citra digital yang para fisikawan tersebut, Zuckerberg tidak mungkin mendirikan facebook, yang kini digunakan oleh 300 juta orang di dunia. Tanpa temuan tersebut takkan ada internet berkecapatan tinggi dan kanera digital yang menghubungkan dan membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berbagi cerita, foto, dan video di situs tersebut. Semua itu tak luput atas jasa Charles K. Kao, pria berkebangsaan inggris-amerika yang lahir di shanghai yang menemukan cara untuk mentransmisikan cahaya dalam jarak jauh hingga puluhan kilometer melalui serat kaca optic.
Kao menemukan bahwa kendala hilangnya cahaya ketika bergerak dalam serat kaca bukanlah ketidaksempurnaan serat, melainkan kacanya yang harus dipurifikasi. Empat tahun kemudian , serat kaca yang ultra murni pun di produksi dan masalah pun di pescahkan. Jadi serat kaca low-loss ini memfasilitasi komunikasi broadband dunia seperti internet. Teks, music, gambar dan video dapat ditransfer keseluruh dunia dalam hitungan detik.
Lalu diteruskan Willard Boyle seorang warganegara kanada-amerika, dan George Smith dari amerika serikat karena menemukan cara mengubah cahaya menjadi sinyal elektronik. Sensor citra digital itu meretas jalan bagi teknologi pencitraan.
Mereka menemukan teknologi pencitraan dengan memakai sebuah sensor digital atau charge-coupled device (CCD). CCD merevolusikan fotografi karena cahaya dapat di tangkap secara elektronik dan bukan menggunakan film.
Temuan ketiga ilmuwan tersebut memungkinkan informasi dalam jumlah yang luar biasa besar dikirim keseluruh dunia hamper pada saat itu juga. Triliunan sinyal dikirim lewat serat kaca halus yang panjangnya melebihi satu miliar kilometer, yang cukup untuk mengelilingi planet ini lebih dari 25 ribu kali.
Pengaruh penemuan-penemuan tersebut amat besar bagi perkembangan system informasi zaman sekarang. Mulai dari youtube sampai teleskop antariksa hubble, semua perangkat itu kini menjadi jantung kamera dan video digital.
Jadi dengan adanya penemuan tersebut serta pengaplikasiannya dalam system informasi amat membantu dalam sebuah organisasi. Sehingga suatu system informasi menjadi suatu komponen yang amat penting guna pencapaian tujuan suatu organisasi. Apalagi sistem informasi kini lebih dimudahkan karena penemuan-penemuan tersebut yang memungkinkan terkirimnya data sngan waktu yang sesingkat-singkatnya.