Ku lihat awan berselimut kepedihan
Ku ratapi ketakberdayaan saudara
Terlelap, terjaga lalu berlari hindari kematian
Terengah-engah di tengah hujan timah kecil
Bernafaskan fosfor putih
Terpentalkan cairan panas membakar
Namun hingga takbir membahana
Kehidupan akan berlanjut
Perjuangan tak akan habis ujung waktu
Berjuang melawan penjajahan
Hanya Allah SWT yang memberikan ketegaran
Tapi tangan ini . . .
Hanya mampu mengadah
Berharap saudara makan hari ini
1 Adzan (azan)
2 Air (aer)
3 Aktif (aktip)
4 Aktivitas (aktifitas)
5 Analisis (analisa)
6 Anarkhi (anarki)
7 Andal (handal)
8 anggota (anggauta)
9 Antena (antene)
10 Antre (antri)
11 Apotek (apotik)
12 Asas (azas)
13 Atlet (atlit)
14 Berpikir (berfikir)
15 Besok (esok)
16 Bus (bis)
17 Cendekiawan (cendikiawan)
18 Cenderamata (cinderamata)
19 Cicak (cecak)
20 Daftar (daptar)
21 detail (detil)
22 Fondasi (pondasi)
23 Genting (genteng)
24 hafal (hapal)
25 Hakikat (hakekat)
26 Hierarki (hirarkhi)
27 Hijau (ijo)
28 Ijazah (ijasah)
29 Ikhlas (iklas)
30 Imbau (himbau)
31 Indera (indra)
32 Isap (hisap)
33 Istri (isteri)
34 Izin (ijin)
35 Jadwal (jadual)
36 jenazah (jenasah)
37 Jenderal (jendral)
38 justru (justeru)
39 kaidah (kaedah)
40 Kamis (kemis)
41 Kanker (kangker)
42 Karier (karir)
43 Kategori (katagori)
44 Kemarin (kemaren)
45 Komplet (komplit)
46 konferensi (konperensi)
47 Kongres (konggres)
48 Konkret (konkrit)
49 kualifikasi (kwalifikasi)
50 Kualitas (kwalitas)
51 kualitatif (kwalitatif)
52 Kuantitas (kwantitas)
53 kuantitatif (kwantitatif)
54 Kuitansi (kwitansi)
55 Lapar (laper)
56 Lemas (lemes)
57 Maaf (mesjid)
59 Merek (merk)
60 meterai (meterei)
61 Metode (metoda)
62 miliar (milyar)
63 Mulia (mulya)
64 museum (museum)
65 Nakhoda (nahkoda)
66 Napas (nafas)
67 nasihat (nasehat)
68 Negative (negatip)
69 Objek (obyek)
70 Paham (faham)
71 Pihak (fihak)
72 Fikir (pikir)
73 Praktik (praktek)
74 Provinsi (propinsi)
75 Putra (putera)
76 Putri (puteri)
77 Ramadhan (Ramadan)
78 Ramai (Rame)
79 Risiko (resiko)
80 Saja (aja)
81 Sampai (sampe)
82 Samudra (samudera)
83 Sandal (Sendal)
84 Sandera (sandra)
85 Saraf (syaraf)
86 Satai (sate)
87 Sekadar (sekedar)
88 Sekretaris (sekertaris)
89 Shalat (sholat)
90 Sifat (sipat)
91 Sistem (sistim)
92 Subjek (subyek)
93 Sutra (sutera)
94 Tahta (takhta)
95 Teknik (tehnik)
96 Teknologi (tekhnologi)
97 Televisi (Telepisi)
98 Terampil (trampil)
99 Utang (hutang)
100 Zaman (jaman)
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Namun Bahasa memiliki berbagai definisi diantaranya sebagai berikut:
- Sebagai atu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. Dan juga satu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
Jadi bahasa itu merupakan suatu media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dengan kata lain seseorang yang ingin menyampaikan suatu gagasan, keadaan atau tindakan sekali pun amat memerlukan bahasa agar orang lain mampu memahami maksud dan tujuan orang tersebut.
- Sebagai satu kesatuan sistem makna dan satu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan.
Jadi bahasa itu merupakan suatu alat yang amat berguna untuk menyampaikan makna. Dengan struktur yang jelas, artikulasi yang jelas, penulisan yang jelas pula. Dengan begitu suatu bahasa merupakan bentuk dari kesepakatan suatu kelompok tertentu guna beriteraksi antar anggota kelompok tersebut.
- Sebagai satu kode yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna juga merupakan satu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
Bahasa itu erat kaitannya dengan kognisi pada manusia. Maksudnya begini, bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan. Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik, atau pakar bahasa.
Namun Menetapkan perbedaan utama antara bahasa manusia satu dan yang lainnya sering amat sukar. Seorang tokoh bernama Chomsky (1986) membuktikan bahwa sebagian dialek Jerman hampir serupa dengan bahasa Belanda dan tidaklah terlalu berbeda sehingga tidak mudah dikenali sebagai bahasa lain, khususnya Jerman. Jadi meskipun terkadang suatu bahasa itu memiliki dialek yang sama, tetap saja bahasa tersebut memiliki ciri khas tertentu. Dan itu lah yang bisa menjadi patokan untuk membandingkan suatu bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya. |
|
Unsur dasar bahasa
Suatu bahasa umumnya memiliki unsur dasar bahasa yang dapat berfungsi guna pembentukan bahasa tersebut menjasi suatu bahasa yang terstruktur. Unsur bahasa diantaranya sebagai berikut:
1. Fonem
yaitu unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata. Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang berbeda karena perbedaan pada fonem /er/ dan /es/.
Tapi setiap bahasa memiliki jumlah dan jenis fonem yang berbeda-beda. Misalnya bahasa Jepang tidak mengenal fonem /la/ sehingga perkataan yang menggunakan fonem /la/ diganti dengan fonem /ra/.
2. Morfem
yaitu unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata duga.
3. Sintaksis
yaitu penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan SPO atau subjek-predikat-objek. Aturan ini berbeda pada bahasa yang berbeda lainya, misalnya pada bahasa Belanda dan Jerman aturan pembuatan kalimat adalah kata kerja selalu menjadi kata kedua dalam setiap kalimat. Hal yang serup ini pun berbeda dengan bahasa Inggris yang memperbolehkan kata kerja diletakan bukan pada urutan kedua dalam suatu kalimat.
Jadi suatu bahasa itu memiliki sintaks yang berbeda-beda dengan bahasa lainya yang membuat suatu bahasa tersebut memiliki ke khasan denga bahasa lainnya.
4. Semantik
mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu kalimat.
5. Diskurs
mengkaji bahasa pada tahap percakapan, paragraf, bab, cerita atau literatur.
Tahapan perolehan bahasa
Seperti halnya dengan suatu pemrograman yang tersusun decara sistematika, bahasa pun memiliki tahapan perolehan bahasa. Berikut tahapan perolehan dalam bahasa:
1. Cooing atau berbunyi
Tahapan ini dilakukan oleh bayi di seluruh dunia, tidak terpengaruh pada jenis bahasa yang ada disekitarnya. Bayi yang tuna rungu pun melakukannya. Biasanya terdiri atas bebunyian dari huruf hidup.
2. Babbling atau bergumam
Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan berbagai jenis fonem yang digabung antara huruf hidup dan konsonan. Pada tahap ini suara babbling terdengar sama pada bayi berbahasa apapun.
3. Ujaran satu kata
Tahapan ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan fonem yang berguna pada bahasanya, baik huruf hidup maupun konsonan. Bayi Jepang tidak akan mengeluarkan fonem /la/. Pada saat ini bayi mulai mengeluarkan satu kata.
4. Ujaran dua kata dan penuturan telegrafik
Tahapan ini berlangsung pada usia 1,5 - 2,5 tahun, dimana bayi dan balita mulai menggabungkan dua atau tiga buah kata. Pada saat ini anak mulai belajar memahami sintaks.
5. Struktur dasar kalimat dewasa
Tahapan ini mulai muncul pada usia 4 tahun. Ditunjang oleh pertambahan perolehan kosa kata yang meningkat secara eksponensial
Bahasa buatan
Ada beberapa bahasa artifisial (buatan) yang dikenal. Salah satunya adalah bahasa Esperanto. Bahasa ini diciptakan oleh L. L. Zamenhof di mana bahasa ini merupakan paduan dari berbagai unsur bahasa, khususnya bahasa-bahasa Roman yang dicampurkan dengan unsur-unsur Bahasa Slavia dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, serta digunakan untuk mempermudah pembelajaran bahasa karena kesederhanaan tata bahasanya.
Bahasa-bahasa artifisial lainnya yang disebut conlang (constructed language) antara lain adalah Bahasa Interlingua dan Bahasa Lojban.
Sebagian pakar bahasa, seperti J.R.R. Tolkien, telah menciptakan bahasa rekaan, untuk tujuan di bidang sastra . Salah satunya adalah bahasa Quenya, yakni satu bentuk bahasa yang dipakai oleh kaum Elvish. Quenya mempunyai abjad dan istilah tersendiri serta dapat digunakan oleh manusia. Di samping bahasa Quenya, juga diciptakan bahasa Klingon yang pernah dipakai dalam film Star Trek.
Menerjemahkan bahasa
Bahasa manusia yang berbeda-beda menyebabkan manusia mencoba untuk mengungkapkannya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan komputer untuk menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lainnya. Perangkat demikian dikenal sebagai "Mesin Penerjemah".
Mesin Penerjemah merupakan hal yang sangat diidam-idamkan oleh para pakar komputer sejak awal. Pada mulanya mereka memperkirakan, bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi, hal tersebut ternyata sulit dalam pelaksanaannya, sehingga para pakar komputer tersebut putus asa. Meskipun demikian, di masa sekarang ini beberapa perangkat penerjemah telah dijual secara komersial di pasaran. Namun perangkat tersebut masih memiliki kekurangan-kekurangan dalam pengaplikasiannya. Tapi dikarenakan perkembangan teknologi system informasi yang sangat pesat, suatu saat perangkat penerjemah tersebut akan menemui suatu titik dimana peangkat penerjemah ini dapat menembus titik akhir kesempurnaan. Sehingga seseorang akan mendapatkan kemudahan dalam menerjamahkan suatu bahasa ke dalam bahasa yang dapat di mengertinya.
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem informasai sangat diperlukan dalam suatu organisasi agar suatu organisasi tersebut dapat menjalani aktivitasnya guna mencapai tujuan-tujuan yang telah disepakati sebelumnya.
Sistem Informasi yang di dalamnya terdiri dari sekumpulan hardware, software, brainware, procedure dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral juga berfungsi untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Bayangkan saja bagaiman bila suatu organisasi tidak memiliki suatu system informasi, tentu saja organisasi tersebut akan mengalami kendala dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan karena tidak adanya suatu data yang diolah guna meberikan informasi agar pengambilan keputusan dapat di ambil dengan segala pertimbangan yang baik karena adanya system informasi. Karena system informasi melakukan proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu
Sistem informasi memiliki sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
Sistem informasi juga memiliki kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
Sistem informasi pun memiliki keterkaitan dengan suatu ilmu tertentu. Contohnya system informasi manajemen. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan yang baik merupakan suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Dewasa ini system informasi berkembang sangat pesat seiring perkembangan teknologi yang juga berkembang amat pesatnya. Jadi seseorang di belahan dunia yang satu dengan seseorang yang berada di belahan dunia lainya kini sudah dapat saling berinteraksi memberikan atau menerima informasi dengan mudah yang dahulu mungkin dianggap amat mustahil untuk dilakukan. Contohnya dalam situs jejering internasional FACEBOOK.
Namun kemajuan ilmu teknologi saat ini pun tak lepas dari penemuan-penemuan oleh peneliti terdahulu yang amat penting hasil risetnya guna perkembangan teknologi sekarang ini. Seperti Mark Zuckerberg, pendiri situs jaringan pertemanan facebook, mungkin akan tetap menjadi mahasiswa biasa-biasa saja tanpa ketiga ilmuwan peraih hadiah Nobel bidang fisika 2009. Temuan Charles Kuen Kao, Wilard Boyle, George Smith, ketiga fisikawan tersebut telah memainkan peran penting dalam membentuk teknologi informasi modern.
Tanpa serat kaca optic dan sensor citra digital yang para fisikawan tersebut, Zuckerberg tidak mungkin mendirikan facebook, yang kini digunakan oleh 300 juta orang di dunia. Tanpa temuan tersebut takkan ada internet berkecapatan tinggi dan kanera digital yang menghubungkan dan membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berbagi cerita, foto, dan video di situs tersebut. Semua itu tak luput atas jasa Charles K. Kao, pria berkebangsaan inggris-amerika yang lahir di shanghai yang menemukan cara untuk mentransmisikan cahaya dalam jarak jauh hingga puluhan kilometer melalui serat kaca optic.
Kao menemukan bahwa kendala hilangnya cahaya ketika bergerak dalam serat kaca bukanlah ketidaksempurnaan serat, melainkan kacanya yang harus dipurifikasi. Empat tahun kemudian , serat kaca yang ultra murni pun di produksi dan masalah pun di pescahkan. Jadi serat kaca low-loss ini memfasilitasi komunikasi broadband dunia seperti internet. Teks, music, gambar dan video dapat ditransfer keseluruh dunia dalam hitungan detik.
Lalu diteruskan Willard Boyle seorang warganegara kanada-amerika, dan George Smith dari amerika serikat karena menemukan cara mengubah cahaya menjadi sinyal elektronik. Sensor citra digital itu meretas jalan bagi teknologi pencitraan.
Mereka menemukan teknologi pencitraan dengan memakai sebuah sensor digital atau charge-coupled device (CCD). CCD merevolusikan fotografi karena cahaya dapat di tangkap secara elektronik dan bukan menggunakan film.
Temuan ketiga ilmuwan tersebut memungkinkan informasi dalam jumlah yang luar biasa besar dikirim keseluruh dunia hamper pada saat itu juga. Triliunan sinyal dikirim lewat serat kaca halus yang panjangnya melebihi satu miliar kilometer, yang cukup untuk mengelilingi planet ini lebih dari 25 ribu kali.
Pengaruh penemuan-penemuan tersebut amat besar bagi perkembangan system informasi zaman sekarang. Mulai dari youtube sampai teleskop antariksa hubble, semua perangkat itu kini menjadi jantung kamera dan video digital.
Jadi dengan adanya penemuan tersebut serta pengaplikasiannya dalam system informasi amat membantu dalam sebuah organisasi. Sehingga suatu system informasi menjadi suatu komponen yang amat penting guna pencapaian tujuan suatu organisasi. Apalagi sistem informasi kini lebih dimudahkan karena penemuan-penemuan tersebut yang memungkinkan terkirimnya data sngan waktu yang sesingkat-singkatnya.